Menu Close

Day 13 #30HariMenulis

Kota Mojokerto banyak sekali peninggalan majapahit yang mana bisa dinikmati sampai sekarang, salah satunya ya Pertitaan Jolotundo atau orang menyebutnya pemandian Jolotundo yang mana banyak mengatakan itu mistis air tersebut.

jolotundo

Pada saat itu dari lamongan diajak bos kerja untuk ke Pertitaan Jolotundo Mojokerto ini sekalian mandi disana, jika berangkat dari lamongan sekitar 2 jam lebih karena letak Pertitaan atau Pemandian Jolotundo Mojokerto ini berada di area Trawas. 

Pemandian Jolotundo adalah salah satu situs bersejarah di Indonesia yang berada di lereng barat Gunung Penanggungan, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Tempat ini terkenal sebagai pemandian suci peninggalan masa Hindu–Buddha yang usianya sudah lebih dari seribu tahun.

Berikut sejarahnya secara ringkas dan runtut:

1. Asal-usul dan Pendirian

Berdasarkan prasasti dan kajian arkeologi, Pemandian Jolotundo dibangun pada tahun 977 M oleh Raja Udayana dari Kerajaan Warmadewa di Bali untuk anaknya, Airlangga. Airlangga kelak menjadi raja besar yang memimpin Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur. Tujuan awalnya adalah sebagai pemandian suci (petirtaan) untuk upacara keagamaan Hindu dan pemujaan Dewa Wisnu, sekaligus untuk memuliakan air sebagai sumber kehidupan.

2. Arsitektur dan Keistimewaan

Terbuat dari batu andesit hitam dengan teknik pembuatan yang sangat presisi, meskipun berada di lereng gunung yang curam. Airnya bersumber langsung dari mata air pegunungan Penanggungan dan tidak pernah kering, bahkan saat kemarau panjang. Tata letaknya mengikuti konsep mandala Hindu, dengan kolam persegi dan pancuran berjumlah 7 di sisi utara dan 7 di sisi selatan. Airnya dipercaya mengandung energi penyucian (tirtha amerta).

3. Fungsi di Masa Lalu

Selain tempat mandi suci untuk keluarga kerajaan, Jolotundo digunakan untuk ritual pembersihan diri (melukat) sebelum melakukan upacara besar. Masyarakat juga percaya airnya dapat menyembuhkan penyakit dan memberi berkah awet muda. Karena letaknya di Gunung Penanggungan (gunung yang dianggap suci), petirtaan ini memiliki nilai spiritual tinggi.

4. Perkembangan Setelah Kerajaan Hindu–Buddha

Setelah Islam berkembang di Jawa, Jolotundo tidak ditinggalkan sepenuhnya.Banyak peziarah dan masyarakat sekitar tetap menggunakannya untuk mengambil air dan melakukan ritual, walaupun dengan penyesuaian tradisi. Hingga kini, Jolotundo menjadi salah satu tujuan ziarah budaya dan wisata sejarah.

5. Legenda dan Kepercayaan

Konon, siapa pun yang membasuh muka atau mandi di Jolotundo akan awet muda dan panjang umur. Airnya juga sering diambil untuk acara adat, termasuk selamatan dan upacara keagamaan Hindu di Bali dan Jawa.

Mungkin diatas adalah penjelasan menganai Peramandian Jolotundo ini, banyak orang membawa airnya ketika berkunjung kesana, dimana konon katanya air disana seperti air zam zam yang ada di tanah arab, tanpa dimasak pun airnya terasa segar. 

Banyak pengunjung membawa galon untuk mengambil air nya untuk dibuat obat dan lain lain, untuk tiket nya sendiri terbilang murah parkir cuma 5000 rupiah dan tiket masuk hanya 10.000 rupiah.

Lokasi Pemandian Jolotundo terletak di Dukuh Balekambang (juga disebut Biting), Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kode pos 61375 . Situs ini terletak di lereng barat Gunung Penanggungan (Bukit Bekel), dikelilingi oleh hutan dan berada di ketinggian sekitar 800 meter dpl .

Jadi jika ingin kesana usahakan sepeda kalian bener - bener sehat karena jalan disana akan naik turun berbukitan dan persawahan letak nya sendiri juga di lereng gunung, untukjam buka sendiri hanya sampai jam 17.00 WIB selain itu tidak buka untuk malam. 



Komentar